Toko Organik di Indonesia – Organik merupakan sesuatu yang masih alami dan tidak tercampuri dengan bahan-bahan kimia yang merusak lingkungan. Bahan pangan organik merupakan bahan pangan yang ditanam tidak menggunakan cara konvensional seperti penambahan pestisida dan pupuk kimia lainnya. Melainkan lebih mengutamakan penggunaan pupuk kompos dan barang organik lainnya yang lebih ramah lingkungan. Gerakan pertanian organik pertama kali dicetuskan pada tahun 1940 seiring dengan terbentuknya Revolusi Hijau pada zamannya.
Gerakan ini juga disertai dengan pelabelan sertifikasi organik untuk mempermudah masyarakat dalam mendapatkan produk organik ini dengan mudah. Tentunya ada perbedaan yang bisa dilihat antara bahan organik ini dengan bahan kimia pada umumnya. Baik dalam segi tanah sebagai tempat tumbuhnya sampai dengan perawatan terhadap tanaman tersebut. Bahan organik ini bisa ditemukan di toko organik terbaik yang ada di daerah Anda masing-masing.
Daftar Isi
Perbedaan Bahan Organik vs Bahan Pertanian Konvensional
-
Nutrisi Dalam Tanah
Tanah yang subuh lama kelamaan akan berkurang kandungan di dalamnya. Nutrisinya juga akan berkurang dan tidak sesubur awalnya, apalagi jika terlalu sering terkena bahan-bahan kimia yang mematikan unsur hara di dalam tanah. Bahan organik seperti pupuk organik atau pupuk alami yang berasal dari kotoran hewan terdapat bakteri e-coli dan salmonela yang bisa hidup di dalam tanah selama satu tahun lamanya.
Bayangkan saja jika penggunaan pupuk organik itu dilakukan secara rutin pada tanah maka nutrisi yang ada di dalam tanah juga tidak akan pernah ada habisnya. Hal ini akan mengakibatkan selalu terjaganya unsur hara di dalam tanah. Alhasil tanaman yang dihasilkan akan menjadi lebih sehat dan terjaga keamanannya untuk dikonsumsi. Bahan organik ini tentunya lebih sehat dibandingkan dengan bahan kimiawi. Bahan-bahan organik ini bisa didapatkan di laman toko organik online untuk lebih praktisnya.
-
Kandungan Senyawa dalam Produk Pembersih
Produk organik dirasa kurang efektif jika digunakan untuk membersihkan suatu benda atau tanaman. Alhasil terjadilah kontaminasi antara berbagai macam bakteri yang akan menyebabkan masalah baru. Termasuk bakteri baru yang dibawa oleh produk pembersih tersebut. Kontaminasi yang pernah terjadi adalah kontaminasi yang terjadi pada bakteri salmonela yang ada di dalam bubuk organik chia di Amerika beberapa waktu yang lalu.
Untuk menghindari terjadinya kontaminasi tersebut, hal yang dilakukan adalah lebih memperhatikan lagi kadar kemampuan dari sebuah bahan organik yang akan digunakan. Atau melakukan pencampuran antara bahan organik ini dengan bahan kimiawi yang dirasa lebih ampuh dalam membersihkan bakteri.
Namun jangan khawatir, selama Anda paham bagaimana cara menggunakan bahan organik semua akan baik-baik saja. Bahan-bahan organik ini juga bisa didapatkan dengan mudah melalui laman toko organik Instagram. Terdapat banyak macam bahan organik yang bisa dipesan dan dibeli dengan mudah.
-
Perkembangbiakan Virus dan Parasit
Perawatan dan penyimpanan dari bahan organik juga harus diperhatikan. Hal ini dikarenakan mudahnya perkembangbiakan virus dan parasit seperti larva dan serangga yang terdapat dalam bahan-bahan organik ini. Yang perlu diperhatikan adalah berapa lama bahan organik ini bisa bertahan dalam suhu ruang dan perawatan seperti apa yang harus dilakukan untuk memperpanjang umur dari bahan organik ini.
Perkembangbiakan virus dan parasit ini pastinya akan mengganggu kualitas dari bahan organik itu sendiri. Seperti yang terjadi pada tahun 2013 lalu, larva dan serangga yang bersemayam dalam buah beri beku dan masuk ke dalam tubuh manusia. Parasit ini berkembang menjadi penyakit Hepatitis A yang telah menginfeksi orang sebanyak 600 lebih orang.
Sehingga dalam pertanian, pentingnya pemahaman dari para petani sangat diperlukan untuk kelangsungan hidup bahan pangan organik yang ditanamnya. Pembatasan atau bahkan tidak digunakannya pestisida sama sekali untuk tanaman akan besar kemungkinan bertumbuhnya serangga yang merusak tanaman atau bahkan bersemayam di dalam tanaman. Kejelian dan ketelitian dari para petani sangat diperlukan untuk menghasilkan bahan pangan yang berkualitas.
-
Residu Pestisida
Meskipun bahan organik, ternyata masih terdapat residu pestisida yang terdapat di dalamnya. Perbandingannya adalah 7% untuk bahan organik dan sebesar 38% untuk bahan pangan konvensional. Bahan organik memiliki tingkatan 30% lebih sedikit terjadinya kontaminasi terhadap residu dari pestisida dibandingkan dengan bahan konvensional yang lebih berisiko. Meskipun kontaminasi ini tidak berakibat fatal seperti penyakit kanker, namun masih harus dicegah dan dihindari karena akan mengganggu kesehatan manusia meskipun dengan gejala ringan.
-
Kandungan Anti Nutrisi
Nitrogen yang dihasilkan oleh bahan organik cenderung lebih rendah dibandingkan dengan pertanian konvensional. Bahan organik juga mengandung logam dan senyawa arsenik lainnya dengan kandungan yang lebih rendah dibandingkan pertanian konvensional. Hal ini tentunya menandakan bahwa bahan organik lebih baik dipilih dibandingkan pertanian konvensional karena unsur anti nutrisi yang ada di dalamnya.
-
Kontaminasi dengan Bakteri
Bakteri yang terdapat di dalam sayuran-sayuran atau daging yang organik cenderung lebih banyak sehingga bisa mengakibatkan terjadinya kontaminasi antara bakteri satu dengan bakteri lainnya. Hal ini didukung dengan tidak adanya penyemprotan pestisida yang berguna untuk membunuh bakteri-bakteri yang ada di dalam tanamannya.
Bakteri yang berkontaminasi ini akan membawa penyakit yang membahayakan bagi kesehatan manusia. Untuk itu perlunya diperhatikan kebersihan tempat, suhu yang sedang dihadapi serta seringnya penyiraman untuk kesuburan bahan organik ini.
Kontaminasi bakteri tidak bisa dianggap remeh, meskipun bahan organik memang terkenal dengan gaya hidup sehat dan banyak dipilih karena keamanannya. Namun tetap perlunya diperhatikan ketepatan cara perawatan serta penyimpanan dari para pembelinya. Bahan organik cenderung lebih cepat busuk jadi tidak bisa disimpan untuk jangka waktu yang lama. Lebih aman jika sekali membeli langsung diolah baru membeli baru lagi di hari lain.
Kecuali jika memang disimpan dalam tempat yang aman seperti lemari es dengan cara penyimpanan yang pas dan disesuaikan dengan jenis bahan organiknya. Hal ini akan menghindarkan Anda dari terjadinya kontaminasi bakteri yang mungkinnya terjadi.
Itulah pengertian dari bahan organik yang wajib diketahui serta hal-hal yang menjadi perbedaan antara bahan organik dan pertanian secara konvensional yang masih berjalan sampai saat ini. Bahan organik maupun kimia tergantung keinginan konsumen yang membelinya.
Toko Organik di Indonesia Online
Untungnya saat ini tidak susah untuk mencari toko organik yang menjual bahan-bahan atau makanan organik yang lebih menyehatkan dibanding makanan non-organik. Salah satunya ada di toko AV Organic. Kami merupakan usaha rintisan yang menawarkan produk-produk makanan organik yang sehat, bebas pestisida dan bebas GMO (Genetically Modified Food). Jika Anda mencari produk yang bagus untuk kesehatan misalnya makanan seperti kimchi, bakso, selai, dan sebagainya, maka kami adalah pilihan terbaik.
Untuk memesan produk dari toko organik di Indonesia kami, maka Anda bisa memesan online dengan menghubungi di nomer 08537-8444-327. Bisa juga menghubungi via email ke info@avorganic.id.ย